Faktor Penyebab Kematian Udang Vaname


Penyebab Kematian Udang di Tambak

Penyakit secara umum didefinisikan sebagai ketidaknormalan terhadap fungsi sebagian atau seluruh organ tubuh dikarenakan adanya gangguan faktor-faktor abiotik / non-infectious disease (kualitas air, makanan dan lainnya) dan faktor biotik / infectoius disease (organisme penyebab penyakit atau patogen).



Beberapa penyakit udang yang sering ditemukan di lapangan dapat disebabkan oleh patogen virus, bakteri, parasit ataupun jamur. Berikut dijelaskan secara ringkas beberapa penyakit potensial yang akhir-akhir ini sering menimbulkan kerugian pada budidaya udang di tambak, gejala klinis, serta upaya penanggulangannya.


1. Penyakit udang gripis/penyakit bercak coklat putih pada cangkang

Penyebab : Jenis bakteri Vibrio sp., Pseudomonas sp., Myxobacterium sp., dan Flavobacterium sp.

Gejala Klinis : Warna tubuh putih kecoklatan, karapas, kaki jalan, kaki renang dan ekor udang mengalami kerontokan, lemah dan nafsu makan berkurang.



Penanggulangan :


  • Cara menanggulangi penyakit ini dapat dilakukan dengan cara memperbaiki mutu air, pengaturan pakan dan pengaturan padat penebaran yang sesuai dengan kondisi lahan. Dapat pula dilakukan dengan cara memberikan antibiotika melalui percampuran dengan telur ayam atau telur bebek mentah dengan perbandingan 1 butir telur untuk 10 kg pakan. Campuran telur dan antibiotika diaduk dengan pakan dan dikeringkan ditempat yang teduh lalu ditebar ke dalam tambak.

  • Dosis yang digunakan untuk penggunaan antibiotika adalah : Terramycin 30 mg/kg pakan, Erythromycin 40 mg/kg pakan, Oxytetracyclin 40-50 mg/kg pakan, Furanace 100 mg/kg pakan.

  • Pemberian antibiotika dalam pakan dilakukan terus-menerus selama 3 hingga 5 hari, kecuali untuk Furanace diberikan selama 14 hari.



    2. Penyakit bercak putih ( White Spot Disease )

    Penyebab : Virus SEMBV (Systemic Ectodermal and Mesodermal Baculo Virus)

    Gejala Klinis : Udang yang sakit tampak lemah dan berenang ke pematang tambak, usus kosong, tubuh pucat atau berwarna kemerah-merahan dan kadang-kadang ditempeli organisme penempel. Gejala khas berupa bercak putih dengan diameter 1-2 mm, mula-mula terlihat dibagian karapas dan bila sudah parah bercak putih menyebar sampai ke seluruh bagian tubuh.

    Penanggulangan : Hingga saat ini belum ada obat yang efektif untuk penyakit viral (baik penyakit kepala kuning maupun bercak puih). Oleh karena itu, tindak pencegahan adalah langkah yang paling tepat. Upaya penaggulangannya dapat dilakukan antara lain dengan cara mengganti air secara rutin setiap hari minimal 5% dari total volume air tambak, penggunaan pakan harus dipantau secara ketat agar tidak menimbulkan penimbunan sisa pakan yang menyebabkan pembusukan, mengeluarkan tanah dasar tambak yang berwrna hitam dan berbau busuk, dan mengisolasi daerah yang sedang terserang penyakit. Udang yang terserang dalam keadaan perlu segera dilakukan tindakan pemusnahan dengan jalan pembakaran dan penguburan agar tidak menjadi sumber infeksi.

    Disamping cara penanggulangan pnyekit seperti diatas, dapat pula ditempuh melalui peningkatan laju pemulihan selera makan, yaitu hendaknya udang diberi pakan berupa diet dengan nomor grade pakan yang satu tingkat lebih rendahserta berkondisi baik.



    3. Penyakit kepala kuning ( Yellow Head Disease )

    Penyebab : Virus YHV (Yellow Head Baculo Virus)

    Gejala Klinis : Warna tubuh udang pucat, insang dan hepatopankreas berwarna kekuningan. Gejala klinis tersebut pada umumnya mulai tampak antara 50-70 hari setelah penebaran udang di tambak. Nafsu makan udang mula-mula meningkat dalam beberapa hari kemudian berhenti sama sekali.

    Penanggulangan : Lihat upaya penanggulangan terhadap penyakit bercak putih.




    Manajemen Kesehatan Udang

    Upaya penanggulangan penyakit udang di tambak dapat dilakukan melalui :

    Penggunaan benur yang prima


  • Benur sebaiknya berasal dari peneluran induk yang pertama atau kedua, dan berukuran seragam.

  • Bagian tubuh seperti rostrum, kaki jalan, dan ekor bentuknya normal; tanpa erosi ataupun kehitaman (melanisasi).

  • Bagian perut bersih, usus penuh pakan, ketebalan bagian perut.

  • Benur yang sehat berenang dengan posisi dengan posisi tubuh lurus, sangat responsif terhadap stimulir dari luar, dan berenang menentang arus ketika air diputar.

  • Bebas dari organisme penempel, relatif bebas dari infeksi Monodon Baculo Virus (MBV)  dapat dideteksi melalui keberadaan occlusion bodies secara mikroskopis yang menggambarkan ringan-beratnya infeksi.

  • Bebas dari infeksi bercak putih SEMBV yang dapat dideteksi secara dini melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Cara lain juga dapat dilakukan melalui metoda skrining PL, yaitu benur ditreatment dengan formalin ± 200 ppm selama 1-2 jam. Melalui proses skrining ini, benur yang terinfeksi berat akan mati; sedangkan benur yang sehat akan tetap hidup dan siap ditebar ke dalam tambak.





    Peningkatan kesehatan udang


  • Suplemen vitamin C dan astaxanthin dalam pakan untuk meningkatkan daya tahan udang terhadap serangan penyakit.

  • Imunisasi pada udang baik dengan pemberian vaksin maupun imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh udang sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan akhirnya dapat meningkatkan kelangsungan hidup udang.

  • Penggunaan bakteri Probiotuk antara lain : Lactobacillus sp. strain nonpatogen, Bacillus S11.





    Peningkatan kualitas budidaya

    Perbaikan kualitas air dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip bioremediasi yaiut penguraian limbah dengan menggunakan mikroba seperti Nitrosomonas, Nitrobacter dan Spirulina.




    Pencegahan terjadinya infeksi dan kontaminasi patogen penyebab penyakit


  • Pencucian dasar tambak dilakukan 2 kali yaitu dengan cara menggelontorkan atau dengan cara mengisi tambak sampai ketinggian 30 cm, kemudian dibiarkan sehari semalam setelah itu dibuang sampai habis. Pencucian kedua dimaksudkan untuk membuang sisa-sisa penggelontoran pertama yang belum terbuang.

  • Menggunakan sistem tertutup ( closed system ), semi tertutup (semi-closed system) dan resirkulasi untuk mencegah pemasukan agen penyakit dari luar. Penggunaan peralatan tambak seperti alat sampling udang, tempat pakan, dsb, sebaiknta dipisahkan untuk masing-masing petak tambak.

  • Menggunakan filter biologis dan tandon baik untuk air laut maupun tawar.

  • Mencegah pemasukan hewan liar ( udang, ikan, dll ) yang dapat bertindak sebagai carrier.

  • Air bekas tambak (limbah) terutama dari tambak yang terserang wabah harus didesinfeksi terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencmari lingkungan sekitar dan mencegah penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar.





    Mencegah Lebih Baik Dari Pada mengobati Udang Vaname Yang anda Budidaya , Semoga Sukses
  • Komentar

    1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
      hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
      ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
      untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
      terimakasih ya waktunya ^.^

      BalasHapus

    Posting Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Perubahan Warna Air pada kolam udang Vaname

    Panduan budidaya udang vaname air tawar Dan Perbandingan Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar

    Cara Membuat Kolam Terpal Bioflok