Panduan budidaya udang vaname air tawar Dan Perbandingan Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar

Panduan budidaya udang vaname air tawar  Dan Perbandingan Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar

Budidaya udang vaname atau udang vannamei yang memiliki nama latin Litopenaeus Vannamei, menjadi sangat potensial dilakukan di Indonesia karena lahan pesisir untuk tambak udang di Indonsia adalah yang terluas di dunia.

Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), pernah menyebutkan bahwa garis pantai di Indonesia mencapai 95.185 km. Dengan panjang garis pantai tersebut, sangat memungkinkan dibuat tambak udang dengan luas total lebih dari 3 juta  hektar.

Selain ketersediaan lahan yang sangat besar, potensi budidaya udang vaname lainnya adalah potensi bisnisnya yang menggiurkan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bahkan mencatat bahwa ekspor komoditas perikanan Indonesia mencapai Rp 68 triliun dengan volume 1.125 miliar ton.

Dari pencapaian itu, udang menjadi komoditas yang menyumbang nilai paling besar yakni sebesar 35,84 persen. Udang dari Indonesia sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat.

Indonesian Abstract

Udang vaname merupakan jenis hewan air payau, badannya beruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. 

Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari keluarga Penaeidae, yang bisa disebut udang penaeid oleh para ahli. 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan pertumbuhan udang vaname dilngkungan tambak air tawar dan lingkungan tambak air payau, sehingga didapatkan informasi mengenai teknologi budidaya dengan produksi tinggi untuk dapat diterapkan dimasyarakat. 

Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi pertambakan udang vaname (L. vannamei) yaitu pada tambak air payau di Desa Pandanpancur, Kecamatan Deket dan pada tambak air tawar di Desa Kentong, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur selama satu siklus produksi budidaya pada masing-masing tambak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Terdapat dua tambak budidaya yaitu tambak air payau dan tambak air tawar. 

Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah produksi, kelulushidupan (SR), rasio konversi pakan (FCR) dan laju pertumbuhan harian (SGR), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air pada media pemeliharaan udang vaname yang meliputi :

-suhu, 

-pH, 

-oksigen terlarut (DO), 

-salinitas, 

-ammonia (NH3), 

-nitrit (NH2-N), dan 

-nitrat (NH3-N).

 Analisis data pada penelitian ini adalah dengan membandingkan parameter produksi, kelulushidupan (SR), rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan harian (SGR), dan parameter kualitas air (suhu, pH, DO, salinitas dan ammonia (NH3)) Analisa data yang digunakan dengan analisa perkembangan grafik untuk mengetahui pertumbuhan udang vaname disetiap minggunya.

 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produksi pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 2100 kg/ha, pada tambak udang vaname payau sebesar 1800 kg/ha. 

-Survival rate pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 86%, pada tambak udang vaname payau sebesar 87%, 

-Rasio konversi pakan (FCR) pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 1,27%, pada tambak udang vaname payau sebesar 1,59%, 

-Laju pertumbuhan harian (SGR) pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 2,52%, pada tambak udang vaname payau sebesar 2,37%. 


Pengujian parameter kualitas air selama penelitian masih dalam optimal untuk kehidupan udang vaname, yaitu suhu pada tambak air tawar adalah 22,16 ± 1,11 oC, sedangkan pada tambak air payau adalah 29,75 ± 1,13 oC, salinitas pada tambak air tawar adalah 0 ± 0 ppt, sedangkan pada tambak air payau adalah 10,5 ± 1,83 ppt, oksigen terlarut (DO) pada tambak air tawar adalah 4,69 ± 0,35 mg/l, sedangkan pada tambak air payau adalah 5,29 ± 0,20 mg/l, derajat keasaman (Ph) pada tambak air tawar adalah 7,66 ± 0,23 ppm, sedangkan pada tambak air payau adalah 8,33 ± 0,25 ppm, ammonia (NH3) pada tambak air tawar adalah 0,16 ± 0,06 ppm, sedangkan pada tambak air payau sebesar 0,23 ± 0,19 ppm, nitrit (NO2-N) pada tambak air tawar adalah 0,06 ± 0,03 ppm, sedangkan pada tambak air payau sebesar 0,07 ± 0,04 ppm, dan nilai nitrat (NO3-N) pada tambak air tawar adalah 0,82 ± 0,51 ppm, sedangkan pada tambak air payau sebesar 2,14 ± 0,68 ppm. 

Disimpulkan bahwa tambak dengan lingkungan air tawar memiliki produksi lebih tinggi dibandingkan tambak lingkungan air payau. SR (Survival rate) udang vaname pada lingkungan payau lebih baik ( 87%) dibandingkan udang vaname tawar (86%). Dan FCR (Food Conversi Rate) udang vaname pada lingkungan payau lebih baik ( 1,59 %) dibandingkan udang vaname tawar (1,27 %). Dari keseluruhan penelitian tentang pertumbuhan udang vaname payau dan tawar, udang vaname tawar yang lebih baik dari segala aspek baik ketahanan terhadap penyakit, hasil produksi dan terhadap kualitas air. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang plankton dan jenis bakteri didalam tambak lingkungan air tawar agar pembudidaya dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

SUMBER DATA:

Putra, OkkyAnandhita (2014) Perbandingan Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar.

Berikut adalah panduan budidaya udang vaname air tawar yang dikutip dari trubus online. Dalam panduan ini, luas kolam budidaya yang dibutuhkan adalah sekitar 3 ribu meter persegi.  :

  1. Siapkan bak adapatasi dengan ukuran lebar 2 meter, panjang 3 meter, dan tinggi 1,5 meter. Ke dalam bak adaptasi ini masukkan air laut dengan salinitas antara 22 hingga 25 ppt dan ketinggian sekitar 50 cm.
  2. Lakukan sterilisasi air laut dengan kaporit kadar 30 ppm, lalu lakukan aerasi agar merata.
  3. Setelah 5 hari, residu kaporit akan hilang. Saat itulah masukkan benur atau benih udang dari hatchery bersalinitas antara 25 hingga 28 ppt dengan kepadatan sekitar 100 ekor per meter kubik.
  4. Masukkan air tawar ke dalam bak sehingga salinitas air di dalam bak berkurang 2 promil tiap hari. Penambahan air ini bisa dilakukan sampai rentang waktu 8 hingga 10 hari hingga alinitas air di bak mendekati salinitas di petak budidaya, sekitar 5 promil. Selama di bak adaptasi, berikan pakan 3 kali sehari.
  5. Siapkan tambak pembesaran berukuran 3 ribu meter persegi lalu isi tambak tersebut dengan air tawar hingga 10 cm lalu sterilkan dengan kaporit kadar 30 ppm.
  6. Setelah itu, sehari sesudahnya, lakukan pemupukan untuk menumbuhkan plankton yang akan menjadi pakan udang.
  7. Setelah 2 minggu atau setidaknya saat kecerahan air mencapai 30 hingga 40 cm, pindahkan benur dari bak adaptasi ke tambak pembesaran dengan kepadatan 50 hingga 60 ekor per meter kubik.
  8. Selama budidaya, berikan pakan antara 4 atau 5 kali sehari. Jangan lupa berikan mikronutrien 3 gram per kilogram pakan setiap hari saat udang sudah berumur 10 hingga 30 hari. Frekuensi pemberian nutrien dapat diubah menjadi 2 kali sehari untuk udang vaname yang umurnya sudah lebih dari 30 hari.
  9. Setelah 100 hari, udang vaname sudah dapat dipanen. Ukuran udang vaname siap panen adalah sekitar 30 hingga 40 ekor per kilogram. Dengan tingkat kelulusan hidup 85 persen, petani bisa mendapat panen udang vaname sekitar 4,4 ton.

Komentar

  1. Datanya kurang lengkap....
    (Perbandingan 'growth' vanamei di air tawar dan payau)
    Cara sederhana (jika kualitas air dianggap 'mirip' hampir sama) sbg perbandingan di-kalkulasi dari tingkat konsumsi pakannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok..tq saran nya...nanti akan saya coba melengkapi data2 nya👌

      Hapus
  2. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan Warna Air pada kolam udang Vaname

Cara Membuat Kolam Terpal Bioflok

Faktor Penyebab Kematian Udang Vaname